• MI SHODAQOH ISLAMIC CENTER ALHUDA
  • Akhlak Mulia

Kitab Wasiatul Musthafa

Kitab "Wasiatul Musthafa"
Penulis: Abdul Wahab Asy-Sya’rani (عبد الوهّاب الشعراني)
Nama lengkap: Syekh Asy-Sa’rani adalah Abdul Wahab Bin Ahmad Bin Ali Bin Ahmad Bin Ali Bin Muhammad Bin Musa Al-Sya’rani Al-Anshari Asy-Syafi’i Asy-Syadzili Al-Mishri.
Nama lengkap dalam bahasa Arab: أبو المواهب عبد الوهّاب بن أحمد بن علي الأنصاري المشهور بـالشعراني
Lahir: Qalqasandah, Mesir pada 27 Ramadhan 897 H/12 Juli 1493 M.
Wafat: Kairo, Mesir, bulan Jumadil Awwal 973 H/December 5, 1565 (usia 72 tahun).
Bidang studi: Tasawuf, tarekat, suluk, sufisme 
 
Kitab "Wasiatul Musthafa" berisi pesan-pesan dan nasehat Nabi Muhammad SAW kepada menantunya, Ali bin Abi Thalib, yang mencakup berbagai aspek kehidupan seorang muslimKitab ini disusun oleh Syekh Abdul Wahhab Asy-Sya'rani dan menjadi rujukan penting dalam kajian agama, khususnya di kalangan pesantren, karena memuat hadis-hadis yang ringkas dan mudah dipahami tentang akidah, akhlak, dan ibadah. 
 
Berikut adalah beberapa poin penting yang dirangkum dari kitab "Wasiatul Musthafa":
  • Pesan tentang makanan halal:
    Pentingnya memilih makanan yang halal dan menjauhi makanan haram serta syubhat karena hal itu berdampak pada ibadah dan kebaikan seseorang. 
     
  • Pentingnya wudhu dan shalat:
    Menjelaskan tata cara wudhu yang benar dan pentingnya mendirikan shalat sebagai ibadah pokok dalam Islam. 
     
  • Pesan tentang puasa:
    Menjelaskan keutamaan dan hikmah puasa, serta hal-hal yang membatalkan puasa. 
     
  • Pentingnya sedekah:
    Membahas keutamaan sedekah, baik yang dilakukan secara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi, serta dampaknya terhadap kehidupan dunia dan akhirat. 
     
  • Pesan tentang doa dan dzikir:
    Mendorong umat Islam untuk memperbanyak doa dan dzikir sebagai bentuk ibadah dan penghambaan diri kepada Allah SWT. 
     
  • Pentingnya berkata jujur:
    Menekankan pentingnya berkata jujur dalam setiap aspek kehidupan, baik dalam perkataan maupun perbuatan. 
     
  • Pesan tentang taubat:
    Mendorong umat Islam untuk segera bertaubat atas segala dosa dan kesalahan yang telah diperbuat. 
     
  • Pentingnya menjaga lisan:
    Menjelaskan dampak buruk dari perkataan yang tidak baik dan pentingnya menjaga lisan dari perkataan yang menyakiti orang lain. 
     
  • Pesan tentang sifat malu:
    Menjelaskan keutamaan sifat malu dan pentingnya menjaga diri dari perbuatan tercela. 
     
  • Pesan tentang wara' (kehati-hatian):
    Mendorong umat Islam untuk berhati-hati dalam segala hal, terutama dalam hal yang berkaitan dengan agama dan dunia. 
     
  • Pesan tentang bahaya dunia:
    Menjelaskan tentang dunia yang fana dan pentingnya tidak terlalu terpaku pada kehidupan dunia. 
     
  • Tanda-tanda kebaikan dan orang yang syirik:
    Menjelaskan ciri-ciri orang yang berbuat baik dan orang yang melakukan kesyirikan. 
     
Selain itu, kitab ini juga menekankan pentingnya mengamalkan wasiat-wasiat Nabi tersebut dalam kehidupan sehari-hari agar bisa meraih hidup yang terpuji, mati syahid, dan kelak dibangkitkan sebagai orang yang faqih dan alim. Kitab "Wasiatul Musthafa" menjadi pedoman bagi umat Islam dalam menjalani kehidupan yang lebih baik dan bermakna, serta bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. 

Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Adab Di Atas Ilmu

  Anakku….  Sebelum kau mengejar ranking  Sebelum kau bermimpi keliling dunia  Sebelum kau bangga dengan gelar dan ijazahmu  Belajarlah untuk menund

05/08/2025 15:30 - Oleh roffal - Dilihat 39 kali
Kitab Ayyuhal Walad

Kitab Ayyuhal Walad, karya Imam Al-Ghazali, berisi nasihat-nasihat penting bagi seorang murid (dan juga pembaca pada umumnya) tentang bagaimana menjalani kehidupan yang saleh dan

15/01/2023 21:23 - Oleh Administrator - Dilihat 34 kali
Biografi Pengarang Kitab Nashoihul Ibad

Biografi Lengkap Pengarang Kitab Nashoihul Ibad, Syekh Nawawi     Kitab kuning atau kitab Nashoihul Ibad merupakan kitab yang populer di kalangan santri. Kitab

15/01/2023 21:23 - Oleh Administrator - Dilihat 170 kali
Ketika ilmu tak lagi bernyawa

Ketika ilmu tak lagi bernyawa,   pendidikan kehilangan tujuannya   Ilmu  seharusnya hidup berdenyut dalam lagu bergetar dalam akhlak,  dan menyala dalam hati.&nb

15/01/2023 21:23 - Oleh Administrator - Dilihat 30 kali